Sabtu, 28 Desember 2013

Tinggi alami

Tips Dan Cara Meninggikan Badan

Banyak yang bilang pertumbuhan tubuh wanita berhenti pada saat umur 18-21 tahun. hal ini tidak benar. Anda masih punya metode meninggikan badan walaupun umur anda sudah diatas itu. Tips dan cara meninggikan badan adalah dengan, kombinasikan asupan makanan, latihan fisik, dan tidur teratur sampai umur 30 tahun. Harus anda ketahui, bahwa gaya hidup sehat sampai setelah masa remaja, masih memungkinkan seseorang tumbuh tinggi minimal 2-4 inci atau 5-10 cm secara alami.
Ada beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan tinggi badan. Latihan- latihan yang dilakukan adalah untuk meninggikan badan, memperpanjang tulang belakang, meningkatkan fleksibelitas dan memperkuat otot-otot perut.
149605 394004273999852 55962843 n 300x206 Tips Dan Cara Meninggikan Badan
Berikut tips latihan untuk meninggikan badan, antara lain adalah :
1. Sprint (Latihan cepat jarak pendek)
Latihan ini berfungsi meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan. Penekanan pada otot kai selama latihan berdampak pada pemanjangan tulang dan otot. Latihan ini jangan terlalu sering dilakukan karena dapat menyebabkan pembengkakan pada otot dan tendon. Sprint dianjurkan pada permukaan alami seperti lantai atau rumput, bukan beton.
2. Menendang
Berdiri dengan kaki lebar dan angkat satu kaki kemudian lakukan tendangan. lakukan berulang-ulang sampai 20 kali, karena berfungsi untuk memperpanjang tulang kering dan paha.
3. Lompat
Berdirilah di depan bangku atau tangga setinggi kaki. untuk memulai, lompat satu kaki dalam sepuluh hitungan. Lalu, Ulangi dengan kaki lain. Lakukan gerakan melompat hingga tiga kali.
4. Bersepeda
Dengan bersepeda membuat jari kaki terus mencapai pedal. Hal ini merupakan peregangan yang bisa membuat kaki lebih panjang. Bersepeda bisa dilakukan selama 0-15 menit. Anda juga dapat memakai sepeda statis atau stationary cycle.
5. Berenang
Olahraga berenang memang sangat baik untuk membuat tubuh fit dan fleksibel. Lakukan renang gaya dada dan lakukan minimal 20 menit.
6. Lompat tali
Latihan ini sangat menyenangkan apalagi dilakukan dengan sambil mendengarkan musik menghentak. Lakukan latihan ini sebanyak 300 kali setiap hari.
7. Berayun
Awali posisi dengan berdiri lalu biarkan tubuh berayun. Posisi kaki bisa lurus atau ditekuk, buatlah senyaman mungkin. Lakukan gerakan ini setidaknya 10 kali, dan alat yang digunakan yaitu penahan atau ambang pintu yang tinggi. Bisa didapatkan di toko peralatan olahraga.
8.Free hand
Berdirilah tegak dalam ruangan yang luas dan tarik napas dalam-dalam. Angkat tangan letakkan ditingkat bahu, lalu dorong tangan sejauh mungkin dan lepaskan napas. Ulangi 8-10 kali.
Lakukan cara meninggikan badan dengan cara sehat dan tidak membahayakan diri sendiri. Jangan mengonsumsi suplemen atau obat yang instan karena akan membahayakan bagia jiwa Anda.
oya sedikit saran dari saya (@arya_azqal23) ada susu bagi kalian yang masih bisa dikatakan remaja ya usia 14-17 lebih baik minum susu hilo teen ini bukan promo tapi berdasarkan pengalman pribadi dalam kurun waktu kurang dari sebulan bisa mininggikan badan hingga 3 cm dengan minum teratur pagi dan sore....

ditulis oleh

SEJARAH VESPA DI INDONESIA


 
                                                                 SEJARAH VESPA DI INDONESIA
         
RESMINYA DATANG KE INDONESIA

Awal kehadirannya di Indonesia agak sulit dilacak. Sejak 1963, Indonesia mengirim pasukan perdamaian di bawah naungan PBB. Negara ujuan Kongo, Afrika Selatan. Sekembalinya dari benua hitam tersebut, para tentara membawa 'oleh-oleh' vespa. "Tipenya Classic, kapasitasnya 150 cc", papar Roni Rasidi, pebengkel spesialis vespa di jl.Wijaya Timur, Jaksel.
Pada pertengahan 1965, beberapa importir mendatangkan vespa langsung dari Itali (Build Up). Beberapa nama sampai saat ini masih terus 'bermain', salah satunya adalah PT Gunung Slamet (GS). "Yang impor ayah saya, saat itu saya masih sekolah. Tipe yang pertama kali diimpor Sprint dan Super. Cuma saya enggak ingat berapa unitnya", bilang Phillip, direktur PT GS di kawasan jalan Sukarjo Wiryopranoto, Jakarta Pusat.
Dengan berkembangnya pasar, pada 27 Juli 1970, PT DanMotors Vespa Indonesia (DVMI) didirikan sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM). Saat itu PT DVMI mendatangkan komponen secara semi knock-down. Sembilan tahun kemudian (1979), didirikan PT ICCO Murni Indonesia (IMI) dan perusahaan ini memproduksi komponen dan cetakan bodi, serta machining vespa. Sepuluh tahun kemudian (1989), IMI bergabung dengan DVMI. Lalu sejak 1992 DVMI telah memproduksi komponen mesin. "Tujuannya penghematan devisa dan adanya peraturan pemerintah untuk menggunakan penggunaan komponen lokal", tambah Gershy Singgih, Senior Manager Commercial PT DVMI.

Update tambahan masbro, berawal dr liat2 foto Pak Jorgen (http://www.flickr.com/photos/23839632@N05/sets/72157603950724279/with/2580417020/) yang sangat menarik perhatian bahwa ternyata ketika ia ditugaskan sebagai asisten direktur PT Danmotors Vespa Indonesia dalam usia yang amat muda yaitu 23 tahun. Saya jd kepikiran kenapa Pak Jorgen yg dr Denmark bs semuda itu dikirim ke Indonesia dengan jabatan penting (usia 23 kira2 br tamat kuliah). Pas saya googling2 ternyata benar PT Danmotor ada kaitannya dengan Denmark. Ya PT Danmotors ternyata usaha patungan dengan Denmark (Berikut PT Danapaint yg jadi merk cat OEM Danmotors Vespa). http://desyliana.tripod.com/latar_belakang.htm dan disini Masbro (di paragraf ke-16) http://www.oceanlinermuseum.co.uk/East%20Asiatic%20Company%20history.html

Lalu untuk slogan vespa di Indonesia tentunya "Lebih Baik Naik Vespa", nah ini masbro sejarahnya http://uniqpost.com/8168/ini-dia-pencipta-slogan-lebih-baik-naik-vespa/

Update 21 Sept 2012, dua buah artikel dr masbro Timoer yg berkaitan dengan Danmotor Vespa.

Majalah Tempo, Sabtu, 24 September 1977, tentang Danmotors mengekspor produk Vespanya ke wilayah Asia Tenggara khususnya Muaythai (Thailand)

Didorong Piaggio

PT Danmotors Vespa Indonesia, agen tunggal dari Piaggio Italia,
selama ini merakit untuk pasaran domestik saja. Vespa skuter
yang keluar dari pabriknya di Pulogadung Jakarta, dikenal mahal
tapi telah laris. Mulai pertengahan Septemher ini Danmotors
mengekspor Vespa ke Muangthai. Kejadian ini baru pertama kali
untuk jenis kendaraan bermotor, hasil industri perakitan
lndonesia. Dan bisa pula diekspornya dengan harga lebih rendah,
dibanding penjualannya di sini. Itu adalah akibat keringanan
pajak dari pemerintah guna mendorong ekspor.

Pemerintah telah mengizinkan Danmotors menggunakan drawback
system atas komponen yang diimpornya. Ini berarti bahwa semua
bea masuk (30%) dan PPn impor (10%) yang sudah dibayarnya boleh
ditariknya kembali sesudah barangjadi diekspor. Tanpa sistim
itu, tak mungkin bagi Danmotors untuk bisa bersaing di pasar
Muangthai. Dari seluruh komponen yang dipakainya dalam
perakitan, 65% berasal impor.

Sesungguhnya makin besar prosentase komponen impor adalah makin
menguntungkan baginya untuk keperluan ekspor. Selain keringanan
pajak tadi, harga komponen impor masih lebih murah daripada yang
bikinan domestik. Tapi adalah keharusan pula dari pemerintah
supaya perusahaan perakitan kendaraan bermotor secara beransur
meningkatkan pemakaian komponen domestik. Jadwal kenaikannya
sudah ditetapkan.

Perusahaan perakitan lainnya, walau juga diberi drawback system,
belum terdengar akan mengekspor. Danmotors mengekspor rupanya
karena didorong oleh usaha Piaggio Italia untuk khusus
mengembangkan pemasaran Vespa 90 CC Special di Asia Tenggara.
Kebetulan di wilayah ini model itu cuma dirakit di Indonesia
sejak setahun lalu. Muangthai mengimpornya sebanyak 60 unit
dengan petikemas dalam pengapalan pertama dari Tg. Priok.
Danmotors bermaksud mengirim 60 unit lagi bulan Oktober.

Dengan adanya ekspor ini, dan karena pasaran domestik juga makin
baik, Danmotors merencanakan produksi Vespa (berbagai model)
tahun ini sebanyak 50.000 Unit: kenaikan 25% dari 1976. Untuk
jenis roda dua, produksi Vespa di sini menduduki jenjang ketiga
sesudah Honda motor dan Yamaha.

Majalah Tempo, Sabtu, 11 Desember 1976, tentang komponen apa saja yg dibuat didalam negeri (oleh Danmotors Vespa) pada saat itu.

Masih Berbatu-Batu

INFLASI merek seperti terjadi pada perakitan kendaraan roda 4
rupanya tidak terjadi pada adiknya yang beroda-2. Tapi dalam
soal jumlah, si roda-2 sungguh masya Allah. Bagaikan berpacu
dengan laju penduduk, sepeda motor dan scooter kini tampak
menyesakkan jalan raya dari kota sampai ke desa. Tahun lalu,
tercatat sebanyak 1,18 juta motodi seluruh Indonesia, yang 3
tahundiperkirakan akan meningkat sampai 2 juta. Pasaran
sebagian besar didominasi oleh merek-merek Jepang seperti Honda,
Yamaha dan Suzuki. Sedang pasaran skuter - Mercy-nya motor, kata
orang - tetap dirajai oleh Vespa dari Italia, meskipun tahun
lalu juga muncul skuter Bajaj dari India - yang lebih berhasil
di pasaran alat angkutan jenis ke-4.

Melihat suksesnya Vespa, tak heran ketika Dubes Denmark, AC
Karsten tampak berseri-seri wajahnya ketika menghadiri peresmian
pabrik komponen Vespa di Pulogadung. "Adanya pabrik komponen ini
tak dapat dielakkan", katanya mewakili perasaan perusahaan
Denmark, The East Asiatic Company, partner dari Danmotors Vespa
Indonesia (DMV) yang khusus memprodusir komponen-komponen itu.
Kerjasama segitiga antara pengusaha Indonesia, Italia dan
Denmark itu dinilainya sebagai usaha sukses yang perlu
ditingkatkan. Angka-angka sukses itu memang kelihatan dari
statistik produksi Vespa yang memulai perakitannya di Pulogadung
tahun 1971.


Kompleks pabrik yang semula cuma 7.600 mÿFD telah meluas menjadi
17 ribu mÿFD, dan 5 tahun lagi akan mekar lagi sampai 2,8 Ha.
Kapasitas produksi sudah meningkat dari 12 ribu skuter menjadi
40 ribu skuter setahun. Itu belum puncaknya, sebab kapasitas
penuh pabrik itu adalah 60 ribu skuter setahun. Dan setaraf
dengan perakitan sepeda motor eks Jepang, komponen dalam negeri
yang digunakan perakitan Vespa itu, menurut direkturnya,
Santoso Tabalujan "telah mencapai 35%".

Dengan perincian: 20% buatan pabrik Danmotors sendiri berupa
knalpot, tanki bensin, peleh roda, spatbor depan dan pelat
pelana, sedang 15, lagi dibeli dari pabrik-pabrik lain di dalam
negeri. Jadi berarti, masih 65% komponen lainnya yang harus
diimpor. Cukup banyak dibandingkan dengan pabrik Bajaj di India
yang mulai dengan lisensi tapi kini sudah membuat komponen dan
disain baru, lepas dari pabrik Vespa di Italia.

Mungkin itu sebabnya, para pengusaha yang terhimpun dalam
Persatuan Agen Tunggal & Assembler Sepeda Motor Indonesia
(PAASMI) belum puas dengan hasil yang dicapai. Baik dalam
pembuatan komponen dalam negeri, maupun produksi perakitannya
sendiri. Bak kata James Suliman, ketua PAASMI yang juga direktur
PT Federal Motors anggota kelompok Astra, "sasaran yang hendak
dicapai pada akhir Pelita II adalah 50% komponen lokal, padahal
yang dicapai rata-rata baru 25%". Dia mengakui, bahwa dengan
volume produksi seperti sekarang, sulit mencapai sasaran Pelita
II itu. Sebab dibandingkan dengan tetangga kita, Malaysia,
"Indonesia masih jauh ketinggalan". Malaysia yang hanya
berpenduduk 11 juta jiwa produksi motornya 12 ribu motor
sebulan. Sementara Indonesia yang berpenduduk 130 juta lebih
produksi perakitan roda duanya tahun lalu baru 25 ribu sebulan.
Itu menunjukkan, kata Suliman, "daya beli kita jelas lebih
rendah dari Malaysia".

Selain soal calon konsumen yang masih miskin, Suliman juga
menuding besarnya komponen pajak di sini ketimbang Malaysia. Di
Malaysia, katanya, bea masuk CKD, bea balik nama dan pajak
penjualan seluruhnya hanya 10%. Sedang di sini, seluruh pungutan
pemerintah untuk si roda dua tidak kurang dari 55%. Terdiri dari
bea masuk (30%), PPn Impor (10%), PPn lokal (5%), dan BBN 10%.
Selain itu masih ditambah lagi dengan MPO 2% dan pajak berganda
- yang meski berkali-kali sudah diminta agar dihapuskan - hingga
kini masih dipungut. Pokoknya, kata sang ketua PAASMI, "jalan
bagi si roda dua belum licin dan masih berbatu-batu".

"Padahal si roda dua bukan lagi barang mewah yang semata-mata
dipakai ngebut, melainkan untuk mobilitas", komentar Suliman.
Selain dipakai oleh ojek-ojek di Tanjung Priok, motor banyak
dipakai oleh pengantar koran, pengantar susu dan tukang pos.
Bahkan para penderes karet di Sumatera katanya sudah banyak yang
naik motor ke kebun karet untuk menyadap getah. Itu memang
betul. Juga di Jawa para petani padi dan tembakau sudah tidak
asing lagi dengan motor-motor Jepang, terutama Honda. Di
Temanggung, Jawa Tengan, populer itu sebutan "Honda bako", yakni
Honda hasil panen tembakau.

Namun di Karawang dan juga di daerah-daerah pertanian lain,
sepeda motor Jepang itu bukan cuma alat angkutan keluarga tapi
juga lambang status sosial. Yang di musim paceklik bisa dijual
kembali pada makelar-makelar motor dari kota, yang membelinya
dengan haraga yang sangat murah
DI TULIS OLEH ARYA MUHAMMAD AZQAL

FOLLW TWITTER :@ ARYA_AZQAL23